Sikap Tegas Menteri Amran yang Bertindak Cepat Menyelesaikan Persoalan Diapresiasi Pimpinan IPB

By Admin


nusakini.com - Bogor - Pimpinan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengapresiasi upaya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta jajarannya dalam menjamin dan siap menjaga stabilitas produksi sektor pertanian. 

Wakil Rektor IPB Prof DR Dodik Ridho Nurrochmart mengatakan stabilisasi produksi pertanian adalah tugas besar yang penting dilakukan pemerintah, melalui Kementerian Pertanian (Kementan). Upayanya dengan memastikan data ketersediaan komoditas pertanian dan ukuran kesejahteraan petani patut diapresiasi

Selain itu, ucap Dodik, juga memantau apa yang menjadi kebutuhan pasar dan jangkauan luas lahan panen yang terwujud di musim kemarau.

"Kita harus melihat datanya. Produk pertanian mana? Misalnya beras, padi, jagung atau kedelai. Itu stoknya ada berapa? Kebutuhan dan luas tanahnya berapa? Kita bisa lihat datanya di Kementerian Pertanian,” kata Dodik, Senin (24/9/2018).

Dodik menjelaskan, data-data yang valid dan reliable akan membantu Kementerian Pertanian untuk mengambil setiap keputusan. Sehingga Menteri Amran dan jajarannya dapat selalu jeli mewujudkan produktivitas petani dengan data yang ada.

“Di musim kemarau yang tidak berproduksi di mana dan komoditasnya apa? Kita lihat datanya dan ambil langkah-langkahnya dari situ,” ucap Dodik.

Dodik juga mendukung sikap tegas Menten Amran yang bertindak cepat menyelesaikan persolan kejanggalan komoditas pertanian di pasaran. Tindakan itu dinilai berpengaruh ke ketersediaan yang valid komoditas pertanian di musim kemarau serta terjangkaunya harga.

Dodik mengusulkan, Kementan menerapkan berbagai metode untuk menjaga produktivitas petani di musim kemarau, misalnya dengan panen di luar musim, pemafaatan embung, bendungan dan waduk yang dapat mendongkrak keuntungan petani.

Sebelumnya, Menteri Amran menyebutkan bahwa sektor pertanian tetap stabil dan produktif di musim kemarau. Hal itu disebabkan upaya penanganan yang cepat dari Kementerian Pertanian seperti distribusi alat pertanian, penambahan areal tanam baru dan pemanfaatan lahan secara optimal. (b/ma)